Minggu, 14 November 2010

Menghadapi Boncenger yang alay (safety riding campaign)

foto hanya ilustrasi

Artikel ini terinspirasi dari pengalaman pribadi saya. Saya punya temen kalo dibonceng agak lebay. Saya bermanuver sedikit saja heboh. Kalo cewek sih saya maklum. Saya pun menyesuaikan klo pas membonceng cewek dengan tidak membuat manuver yang ekstrim, dan berjalan lebih pelan. Na ini, cowok. Jadi saya anggap sudah tahu sama tahu lah ya riding style cowok itu kaya gimana, ternyata enggak.

Kita perlu berhati hati dalam menghadapi boncenger seperti ini. Bisa bahaya bro! bayangkan lagi enak enak menekuk setir ee lakok dikejutkan “awas!” nggak lama kemudian ” ee eee” sambil nepuk nepuk pundak. Siapa yang nggak kaget coba? padahal juga nggak ada sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Semua masih terkendali dengan baik, tidak ada bahaya mengancam. Hal ini bisa berujung pada hilangnya konsentrasi pengendara. Karena kaget pengendara pasti sejenak mengalihkan konsentrasi dari jalan. Sesuatu yang sebetulnya tidak “awas” jadi bener bener “awas” deh.

Nah, bagaimana menghindari sesuatu hal yang tidak diinginkan dikarenakan boncenger alay ini? pertama, kenali karakter boncenger anda. Kalau dia mudah gugup sebaiknya bro tidak membuat manuver yang terlalu ekstrim. Kedua, yakinkan si boncenger bahwa jiwanya akan bro jaga sebagaimana bro menjaga diri sendiri. Ketiga, kalau kata kata juga nggak mempan, sebaiknya berhenti bentar. Tawarkan dia mau terus nggak..daripada nggak selamat dua duanya. Di kasus saya yang alami, akhirnya lama lama saya risih dan untung nya teman yang saya bonceng bisa diam setelah saya tegur.

Buat boncenger, sebaiknya nggak usah alay. Kalau anda nggak yakin dengan pengendaranya sebaiknya ya nggak usah bonceng. Dengan setujunya anda duduk di jok belakang pengendara tsb berarti secara tidak langsung juga setuju dengan kemampuannya. Peringatkan pengendara klo bener bener ada sesuatu yang perlu diwaspadai. Keep riding keep safety!

0 komentar: