Rabu, 26 Januari 2011

Bahayanya Helm Sempit


Ini repotnya kalau segala sesuatu dibuat untuk umum ya bro. Kadang tidak sesuai dengan ukuran masing masing individu. Pasti setiap manusia beda beda kan. Secara setiap individu di dunia ini unik. Bahkan mata kanan dan kiri aja tidak sama persis ukurannya. Nah, demikian juga kepala. Pasti ukuran dan bentuk berbeda beda. Ada yang njenong bagian tertentu. Ada yang agak lebay bagian tertentu (seperti saya) hehe. Tulang pipi saya agak menonjol, dan pipi saya agak tembem. Pakai helm sempit di bagian ini.

Apalagi kalau helmnya masih baru. Seperti punya saya ini. KYT RC seven ukuran L. Sesak di bagian yang saya sebutkan tadi. Seperti ditekan. Efeknya pun lumayan. Kalau untuk jarak pendek saja mungkin tidak masalah. Namun untuk jarak jauh fiuh, bikin repot. Gejala awal yang ditembulkan helm sesak adalah berkeringat. Agak lama kepala sedikit pening. Agak lama lagi keluar keringat dingin. Seperti gejala orang masuk angin.

Awalnya saya nggak paham. Kenapa kok tiba tiba pusing. Akhirnya setelah mengetahui penyebabnya, saya pun melancarkan trik. Resiko pening bisa dihilangkan dengan cara sering mengistirahatkan kepala. Helm dilepas, ngadem sejenak. Jadi untuk perjalanan jauh saya sengaja tidak mengisi terlalu banyak bbm. Biar bisa berhenti istirahat di pom bensin. Karena saya kawatir resiko keamanan bila berhenti di sembarang tempat. Setelah kepala terkena angin sejenak, keringat kering, perjalanan dilanjutkan.

Biasanya sih, berdasarkan pengalaman, bentuk busa lama lama menyesuaikan. Tapi memang butuh waktu agak lama.

0 komentar: