Hehe, sebenarnya judul diatas terlalu lebay. Lawong saya bisa tiap dua minggu sekali pulang mudik. Tapi karena sekarang terbawa semangat mudik ramadan jadi nuansanya beda. Jadi lebih semangat untuk pulang. Dan seperti biasa kali ini saya mudiknya pake, sssttt jangan bilang2, ehem, ya pasti, saya pake motor.
Saya tahu dan paham sih sebenarnya himbauan dari pemerintah dan kepolisian untuk tidak mudik pakai motor. Tapi bagaimana lagi? masak motor ditinggal di kos kos an? harap diketahui ketika libur idul fitri kawasan kos kosan di sekitar kampus sunyi senyap. Baik penghuni kos dan sekaligus pemilik kos kos an biasanya mudik. Jadi saya pikir tidak aman meninggalkan motor saya disini. Memang ketika musim mudik tiba jalan raya bisa 3/4 kali lipat lebih berbahaya. Minggu kemaren ini saya yang masih pertengahan puasa pas saya pulang ada 3 kecelakaan. Untuk lebih jelasnya berikut data data kecelakaan roda dua di waktu mudik yang saya kutip dari otomotifnet.com
2007 - 2.123 unit
2008 - 1.649 unit, korban tewas ± 800 orang
2009 hingga H+4 Lebaran - 1.052 , korban tewas 576 jiwa dan 639 luka berat
hiii... lumayan serem juga ya korban yang berjatuhan? Padahal setiap orang yang menjadi korban diatas ketika berangkat pasti membayangkan bahagianya bertemu saudara, teman, dan sekaligus nostalgia di kampung halaman.
Kenapa ya pemudik rawan kecelakaan? mungkin ada beberapa sebab. Pertama, karena jarak yang lumayan jauh menyebabkan kelelahan sehingga konsentrasi dan refleks menurun. Jarak yang jauh juga menyebabkan pemudik tidak menguasai betul kondisi jalan yang cepat sekali berubah. Kedua, bisa jadi disebabkan over capacity kendaraan. Lazimnya pemudik membawa beban berlebih. Suami, istri, satu anak di tengah, satu anak di depan. Behel belakang dikasih kayu dan dibuat rak untuk barang bawaan. Beban berlebih menyebabkan handling motor berkurang. Kurang lincah bermanuver. Ketiga, jumlah kendaraan yang jauh meningkat. Yup, ramai sangat. Semua kendaraan yang ada sepertinya ditumpahkan ke jalan raya.
Bagaimana caranya meminimalisir kecelakaan? Jaga kondisi tubuh. Gapapa sering berhenti istirahat. Ngaso sebentar di masjid sambil sholat. Sudah badan bugar dapat pahala kan? Kalo bisa sih jangan membawa terlalu banyak barang bawaan. Dipaket saja... jadi jauh2 hari oleh2 dikirim dulu ke kampung halaman. Trus pilih waktu yang tepat. Berangkat subuh, masih seger masih agak sepi. Jalan pelan pelan saja nggak usah ngebut ngebut terutama di daerah yang asing. Dan yang paling penting bismilah dulu. Minta perlindungan sama yang punya hidup. Jangankan kecelakaan di jalan raya. Kalau sudah waktunya, di tempat tidur yang hangat dan nyaman saja ajal bisa menjemput.
Met mudik brother semua! Ati ati di jalan ya...
Kamis, 02 September 2010
Mudik telah tibaa!!!
Diposting oleh
blog e obie
di
08.11
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
mudikkkkkkk.....
mudikku tidak menyenangkan mas..hujan badai... paking knalpotku jebol...
Posting Komentar