Heboh masalah CBR 250 membuat gosip kemunculan kuda besi india yang satu ini sedikit terlupakan. Baiklah, kalau begitu akan sedikit saya panaskan kembali, hehe. Mungkin sudah banyak yang tahu spec pabrikannya. Nah, bagaimana dengan review penggunanya?
Review dari pemilik pulsar 220 ini saya dapatkan dari bikeadvice.in blog roda dua india. Review diberikan oleh dua pemilik pulsar 220, yaitu Sameer (ini nama orang lo ya, hehe) sang pemiik pulsar 220 fi, dan Aditya Gupta pemilik pulsar 220 DTsi. Pas kan? yang satu injeksi dan yang satu masih karburator.
Kedua pemilik pulsar 220 ini sama sama membandingkan tunggangan mereka dengan motor lain yang mereka anggap sebagai saingan di segmen nya yaitu Apache RTR 180 dan yamaha R15.
Pertama mari kita bahas penuturan Sameer, pemilik pulsar 220 injeksi. Dari sisi tampilan Sameer menilai bahwa pulsar 220 ini adalah keluarga pulsar yang seksi. Terutama didukung half fairing dengan lampu projectornya. Ada beberapa masalah yang dia temui, yaitu getaran di fairing dan sesuatu seperti goresan di bagian dalam rumah lampu projector. Sameer menduga goresan ini diakibatkan panas yang ditimbulkan oleh lampu projector. Dan kemudian tentang speedometer dan konsol lain mirip2 dengan pulsar tipe lain.
Selanjutnya adalah posisi berkendara. Sameer menjelaskan posisi duduknya agak tinggi, sporti tapi tidak terlalu seporti, apalagi kalau dibandingkan dengan RTR dan R15. Mungkin maksud si sameer ini setang jepitnya sudah mendukung nuansa sporti nya. Namun tidak terlalu menunduk macam RTR dan R15.
Kekuatan mesin Pulsar 220 fi adalah alasan utama Sameer memboyong nya ke rumah. top speed yang berhasil diraih adalah 155km/jam di speedometer. Dengan top speed sekian konsumsi bbm nya menurutnya masih masuk akal di kisaran 32-37 km/lt. Mesinnya juga sudah dilengkapi oil cooled. Sameer juga menambahkan kalau gearbox pulsar 220 ini lebih baik dari pulsar lainnya. Perpindahan giginya halus, namun masih sulit dinetralkan.
Karena postur si pulsar yang agak berbobot Sameer menyarankan sesekali untuk membawa si pulsar ke jalan bebas hambatan untuk merasakan performa sebenarnya.
Selanjutnya mari kita simak review Aditya Gupta. Sama seperti Sameer, Aditya akhirnya memutuskan memboyong si pulsar 220 setelah membandingkan dengan RTR 180 dan R15. RTR menurutnya terlalu banyak getaran di kecepatan di atas 50km/jam. Dan R15 memang menarik namun harganya terlalu mahal, value for money nya menurutnya kalah sama si pulsar.
Aditya ini juga mengagumi half fairing si pulsar 220, terutama lampu projectornya yang tidak ditemui di produk kompetitor. Berbeda dengan Sameer, Aditya tidak menemui adanya getaran di fairingnya. Bahkan dites dengan menggeber sampai 11rb rpm getaran tetap tidak muncul.
Selanjunya masalah performa. Top speed yang diperoleh aditya yaitu 120 km/jam di gigi 4 pada 10rb rpm. Akselerasi dari 0-60 km/jam dicapai dalam waktu 4 detik. Gerbox nya halus, apalagi kalau dibandingkan dengan RTR 180.
Bobot yang berat memberikan keuntungan kala melaju di kecepatan tinggi. Menurutnya si pulsar ini stabil di kecepatan tinggi, namun masih tetap gesit meliuk liuk di kepadatan lalu lintas.
Dari review kedua pemilik pulsar diatas dapat diambil beberapa kesimpulan. Yang pertama pulsar 220 ini menawarkan desain yang menarik. Yang kedua adalah performa mesin yang mumpuni. Dan yang ketiga adalah menurut mereka tentu value for money nya lebih baik dari kompetitor.
Gimana? Sudah ada gambaran kan gimana sosok si pulsar 220 ini? semoga bermanfaat.
sumber dan foto:
http://bikeadvice.in/bajaj-pulsar-220-ownership-review-sameer/
http://bikeadvice.in/bajaj-pulsar-220-dtsi-ownership-review-aditya-gupta/