Selasa, 18 Januari 2011

Menginjakkan Kaki di Pulau Madura

gerbang tol suramadu

Kali ini turing saya mencapai antar pulau bro! Bersama beberapa blogger dan komentator jatim, Pak Wiro, Pak Ridertua, dan bro motor kencang, akhirnya kesampaian juga menyeberangi selat madura. Sebenarnya turing kali ini dimaksudkan untuk menghadiri meet ‘n greet nya Juara MotoGp si Hohe Lorenzo. Namun ternyata pemberitahuan lebih lanjut, mampir juga ke madura, berkunjung ke pak Darmawan. Sekalian menunggu acara nya yang diadakan sore hari.

Setelah mengambil undangan di bro mario, kami segera meluncur ke jembatan terpanjang di indonesia saat ini, suramadu. Awalnya kami mengikuti rute yang ditunjukkan oleh gps nya pak wiro, namun karena jalan yang dipilih oleh si jipies ini aneh aneh akhirnya digunakan jipies manual, alias tanya orang. Untung nyampe juga di suramadu.

Ternyata suramadu ini bukan sekedar tol atau jembatan. Situasi cukup ramai. Entah orang memang ingin menyeberang ke madura, atau hanya sekedar melihat – lihat saja. Memang, ukuran jembatan jumbo ini masih lumayan bikin kagum orang indonesia (termasuk saya, hehe). Bahkan pak polisi dibikin repot oleh beberapa mobil yang berhenti di sepanjang jembatan untuk berfoto foto.

mepet sama laut....

Setelah puas menikmati dari jauh, akhirnya kami pun menyeberang. Awalnya agak ngeri. Karena jalur untuk sepeda motor mepet sekali dengan tepi jembatan. Hanya dibatasi pagar besi. Pasti sama sekali nggak asik kalau sampai kecemplung di laut. Apalagi kalau melihat ke bawah, wih, tambah serem. Jalannya kebanyakan dari beton dan sering kali tidak rata. Sesekali angin juga agak kencang, motor sedikit geal geol ditiup angin. Namun memang, pemandangan dari atas jembatan ini lumayan asik dinikmati. Kita bisa mengintip lautan dan nelayan yang menjaring ikan di bawah sana.

Selepas jembatan madura pengendara disuguhi trek lurus yang lumayan panjang. Bisa gas pol di sini. Namun anginnya tambah kencang saja. Apalagi helm yang saya pakai adalah helm half face. Seringkali saya pegangi helm biar tidak terbang. Helm fullface saya sengaja saya tinggal di kosan teman karena agak sempit. Bikin pusing kalau dipakai jalan jauh.

antriannya panjang...

Tak berapa lama, dalam perjalanan, sesosok pengendara honda vario yang ternyata pak Darmawan menghampiri. Kami langsung digiring ke rumah makan, Nasi Bebek Sinjay. Fiuh, warung yang satu ini rame banget. Antrinya panjang. Sekitar satu setengah jam mungkin kami menunggu pesanan. Teori marketing yang keren. Semakin lama pembeli menunggu, semakin lapar, maka makanan terasa semakin nikmat, hehe. Pak Darmawan sampai harus bolak balik memperjuangkan “hak” nya sambil membawa nota pembelian yang sekaligus nomor antrian. Tapi memang usaha yang tidak sia sia. Bebek goreng nya maknyus. Ada sambel mangga nya. Rasanya kecut pedas. Ini pertama kalinya saya makan sambel seperti ini.

bergeletakan..

Perut kenyang pikiran tenang, perjalanan pun dilanjutkan ke rumah Pak Darmawan, di Bangkalan. Disini kami istirahat sejenak. Beberapa juga sempat leyeh leyeh, ngaso. Siang nya Bro Rudy Soul menyusul ke sana. Setelah agak sore, kami “dijebak” oleh pak Darmawan. Maunya sholat, ee.. di musholanya sudah ada makanan, ya sudah, sikaat, hehe.

Selesai sholat ashar kami segera pamit meluncur ke surabaya lagi, ke DBL arena. Sayang, Pak Darmawan nya nggak ikut, hehe.

Special thanks to Pak Bro Darmawan, maaf ngrepoti pak..hehe.

foto foto lain:

banyak yang kesini sekedar refreshing

penantian yang panjang tapi berujung nikmat, hehe

perjuangan pak Darmawan, hehe

maknyuss..

ini siapa ya yang nekat manjat pagar nya suramadu? xixixi..

0 komentar: